
Resistor
digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang
dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor
dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu (IC). Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan
daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar
tidak terbakar.
Satuan
Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik,
diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
- Ohm = Ω
- Kilo Ohm = KΩ
- Mega Ohm = MΩ
- KΩ = 1 000Ω
- MΩ = 1 000 000Ω
Konstruksi
Komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah
unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua
ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi
karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan
disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi
dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon
dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan
campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan
bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun
1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain
mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian
terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai
tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika
resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi
dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel
jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif
cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis
substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif
panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas
karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar.
Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada
70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film
karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini
mempunyai tegangan kerja maksimum 200 Volt hingga 600 Volt.
Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah
sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi
dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi
stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor
foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar
0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3
tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB,
koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
Penandaan Resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita
warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara
numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil
yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya
cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga
mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak
diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean
warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau
pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan,
ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal.
Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat
menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
Identifikasi empat Gelang
Identifikasi empat pita/gelang adalah skema kode
warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang
dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua
digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang
ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi
harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien
suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang
menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56
x 104Ω = 560 kΩ ± 2%.
Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan
pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di
belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ±
2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Warna
|
Pita pertama
|
Pita kedua
|
Pita ketiga
(pengali) |
Pita keempat
(toleransi) |
Pita kelima
(koefisien suhu) |
Hitam
|
0
|
0
|
× 100
|
||
Cokelat
|
1
|
1
|
×101
|
± 1% (F)
|
100 ppm
|
Merah
|
2
|
2
|
× 102
|
± 2% (G)
|
50 ppm
|
Jingga (oranye)
|
3
|
3
|
× 103
|
15 ppm
|
|
Kuning
|
4
|
4
|
× 104
|
25 ppm
|
|
Hijau
|
5
|
5
|
× 105
|
± 0.5% (D)
|
|
Biru
|
6
|
6
|
× 106
|
± 0.25% (C)
|
|
Ungu
|
7
|
7
|
× 107
|
± 0.1% (B)
|
|
Abu-abu
|
8
|
8
|
× 108
|
± 0.05% (A)
|
|
Putih
|
9
|
9
|
× 109
|
||
Emas
|
× 10-1
|
± 5% (J)
|
|||
Perak
|
× 10-2
|
± 10% (K)
|
|||
Kosong
|
± 20% (M)
|
Identifikasi Lima Gelang
Identifikasi lima pita digunakan pada resistor
presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi
ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah
pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita
keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada
resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang
kelima adalah koefisien suhu.
Nah itu sobat semua penjelasan tentang resistor. Semoga
bermanfaat. Kalo ada pertanyaan silahkan ajukan ke blog ini. Sebisa mungkin
saya akan menjawab dan memberikan pencerahan.
Baca juga artikel-artikel lainnya tentang
komponen dasar elektronika. Biar tambah tahu dan pengetahuan bertambah. He...he...
0 comments:
Post a Comment