Dioda memiliki
dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan
kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya.
Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan
sebagai kondensator terkendali tegangan.
Dalam dunia otomotif, fungsi dioda sangat di
perlukan pada sistem pengisian alternatol/dinamo isi dimana tegangan AC
yang di bangkitkan oleh alternator di searahkan menjadi tegangan DC oleh dioda
sebagai sumber suplay tegangan ke beban serta sebagai charger accu/aki dengan
12 volt melalui IC regulator alternator.
Selain sebagai penyerah arus, fungsi dioda juga
bisa di gunakan sebagai detector yaitu untuk mendeteksi sinyal-sinyal
kecil. Dioda zener dipakai sebagai stabilisator tegangan catu daya
sedangkan dioda LED (Light Emitting Dioda) yaitu dioda yang dapat memancarkan
cahaya biasanya dipakai sebagai lampu control.
Sebagian besar jenis dioda seringkali
disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi dioda paling umum
adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah
(disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya
(disebut kondisi panjar mundur). Itu sebabnya, dioda dapat dianggap
sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Karakteristik dioda
atau kurva I–V, berhubungan langsung dengan perpindahan dari pembawa
melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat
pada pertemuan p-n di antara semikonduktor.
Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p
(anode) menuju sisi tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam arah
sebaliknya. Itu lah yang dinamakan Dioda semikonduktor. Tipe lain
dari diode semikonduktor adalah diode Schottky yang dibentuk dari
pertemuan antara logam dan semikonduktor.
Demikian penjelasan tentang Fungsi Dioda,
bagi yang berminat juga bisa membaca artikel lainnya tentang Resitor, Kapasitor, Transformator, Transistor, dan IC.
KEMBALI KE ELEKTRONIKA
0 comments:
Post a Comment